Strategic
Management NET
TV Menghadapi Persaingan Industri Televisi di Indonesia
Disusun
Oleh :
1.
Gatot Satrio Dirgantoro 7311413101
2.
Arif Widaryanto 7311413239
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri pertelevisian di
Indonesia saat ini sedang berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan munculnya
stasiun-stasiun televisi nasional dan televisi lokal. Saat ini jumlah televisi
nasional di Indonesia ada 12. Televisi yang satu dan yang lainnya saling
berlomba menyuguhkan program siaran yang menarik sehingga dapat menarik
penonton dalam jumlah yang banyak dan disisi lain pun pengiklan juga akan
tertarik untuk beriklan di televisi tersebut jika jumlah penontonnya banyak.
Akan tetapi, terkadang suguhan acara yang disiarkan hanya menarik dan menghibur
penonton, tanpa memberikan edukasi dan penciptaan nilai-nilai positif yang
sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Salah satu TV
yang sedang berkembang saat ini adalah NET TV. NET TV yang memulai siaran perdana pada bulan Mei 2013, memiliki idealisme
untuk menciptakan nilai-nilai positif dalam masyarakat. NET.ingin mengedukasi
masyarakat Indonesia agar tetap optimis dalam menghadapi segala persoalan sosial,
politik, dan budaya dengan melihat dan mencari sisi positif dari situasi yang
terjadi.
NET sebagai
stasiun televisi yang baru, tidak luput dari berbagai macam masalah dan
hambatan dalam mewujudkan idealismenya. Untuk menyebarkan siarannya ke seluruh
Indonesia, NET.harus berjuang dengan keras dengan acara mengakuisisi
televisi-televisi lokal karena NET. tidak mempunyai frekuensi siaran nasional
seperti RCTI, MNC, SCTV, TRANS TV, dsb. Hal ini pun telah diatur melalui UU no.
32 tahun 2012 tentang penyiaran. Karena siarannya belum diterima
secara nasional, jumlah penontonnya yang masih sedikit dan ratingnya masih
belum signifikan. Oleh karena itu, fokus dari manajemen NET adalah memperluas
jaringan siaran di kota-kota di Indonesia, sehingga semakin banyak orang yang
dapat menikmati tayangan-tayangan yang disuguhkan NET. Selain
itu, kualitas program yang disiarkan pun turut diperhatikan. Konten yang
menghibur dan mengedukasi, platform yang digunakan dan penggunaan teknologi HD
(High Definition) menjadi andalan NET.dalam berkembang dan bertumbuh dilingkungan
yang kompetitif di dunia industri hiburan. Perkembangan teknologi
dalam distribusi dan produksi meningkatkan jumlah saluran yang tersedia dan
menjadi pertarungan untuk mendapatkan perhatian konsumen (Küng, 2008: 50).
NET.merupakan bagian dari Grup INDIKA Energi dengan Agus Lasmono
sebagai Presiden Direkturnya. INDIKA Group memiliki beberapa cabang dan salah
satunya adalah Indika Multimedia yang bergerak di bidang usaha Event Organizer,
Promotor, Broadcast Equipment, Production House (PH) dan Radio (Radio Indika
FM).Di mana banyak aliansi dibentuk, struktur jaringan muncul (Küng, 2008:
190).
NET TV berdiri karena Agus Lasmono (CEO Indika Group) memiliki passion di bidang entertainment. Ketika Agus Lasmono bertemu dengan Wishnutama
(Mantan Dirut Trans TV), mereka merasa memiliki visi yang sejalan untuk konsep
sebuah TV. Kemudian mereka membuat TV dengan induknya adalah Indika Group. Akan
tetapi, saat itu tidak ada frekuensi TV nasional sehingga mereka memiliki
alternatif untuk membeli TV jaringan di semua daerah di Indonesia yang nantinya
akan menjadi nasional. Secara kebetulan, frekuensi Spacetoon available untuk diakuisisi.
Jaringan
NET sudah ada di beberapa kota di Indonesia. Dengan terakuisisinya Spacetoon,
makan jaringan Spacetoon di beberapa kota menjadi milik NET. Jaringan itu
meliputi kota Jakarta, Malang, Surabaya, Medan, dll. Kemudian, untuk semakin
memperluas jaringannya, NET.harus mengakuisisi televisi-televisi lokal.
Contohnya adalah NET Bali yang semula adalah Alam TV dan NET Padang yang semula adalah
Favorit TV. Selain kota-kota tersebut, NET.juga telah siaran di Makassar dan Banjarmasin. Pada
saat ini, sudah ada siaran resmi NET di 20 kota di Indonesia dan targetnya pada akhir tahun 2015 bisa mencapai 40an kota.
Proses akuisisi adalah proses yang tidak
mudah. Hal ini disebabkan karena para pengusaha TV lokal tidak akan menjual
dengan mudah TVnya. Bagi mereka, TV mereka adalah sebuah prestige. Selain itu, ada UU no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
yang juga mengatur proses akuisisi dan jaringan TV. Berkaitan dengan UU
tersebut juga menyebutkan bahwa TV yang diakuisisi juga harus menampilkan
siaran lokal.NET.saat ini telah memiliki biro Surabaya dan yang sedang dalam
proses adalah biro Bali, biro Bandung, dan biro Medan. Biro Surabaya telah
memuat siaran lokal dan nanti siaran lokal Surabaya akan on air juga di wilayah
Madiun, Gresik, dan Kediri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang profil perusahaan, maka yang menjadi
permasalahan dan diungkapkan dalam makalah ini adalah:
1.
Bagaimana mengidentifikasi visi,
misi, tujuan, dan strategi NET TV?
2.
Bagaimana mengembangkan visi dan
misi NET
TV?
3.
Bagaimana mengidentifikasi
peluang dan tantangan eksternal NET TV?
4.
Bagaimana competitive
provide matrix NET TV?
5.
Bagaimana mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan internal NET TV?
6.
Bagaimana analisis SWOT dan BCG matrix NET
TV?
7.
Bagaimana merekomendasikan strategi spesifik
dan tujuan jangka panjang NET TV?
8.
Bagaimana spesifikasi rekomendasi-rekomendasi
bisa di terapkan dan memperoleh hasil yang ingin diraih?
9.
Bagaimana merekomendasikan tujuan tahunan yang
spesifik berikut kebijakan untuk satu tahun ke depan bagi NET
TV?
10. Bagaimana
merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk NET
TV?
C. Tujuan
1.
Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan
strategi NET TV.
2.
Mengembangkan visi dan misi NET
TV.
3.
Mengidentifikasi peluang dan tantangan
eksternal NET TV.
4.
Mengetahui competitive provide matrix NET
TV.
5.
Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
internal NET TV.
6.
Mengetahui analisis SWOT dan BCG
matrix NET
TV.
7.
Merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan
jangka panjang NET TV?
8.
Mengetahui spesifikasi
rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil yang ingin diraih.
9.
Merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik
berikut kebijakan untuk satu tahun ke depan bagi NET TV.
10. Merekomendasikan
tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk NET
TV
BAB II
PEMBAHASAN
Visi dan Misi
VISI
Menjadi perusahaan energi Indonesia
tingkat dunia
yang diakui kompetensi terintegrasinya di sector sumber daya energi, jasa energi, dan infrastrukturenergi serta entertainment.
MISI
1.
Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.
2.
Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.
3.
Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
4.
Mengembangkan sumber daya manusia secara berkesinambungan.
5. Menjadi warga korporasi yang baik.
Kembangan Visi
Perusahaan Indika group ingin menjadi perusahaan di
Indonesia multibisnis yang menguasai berbagai macam sector, baik dari
telekomunikasi, jasa infrastruktur, sampaibahkankebidang energy yang mampu
bersaing di tingkat Internasiaonal dengan intregasi yang struktural di berbagai
sektor tersebut.
Kembangan Misi
1. Konsumen
menyasar pada semua kalangan yang tersirat pada misi Indika Group yang ingin
mendukung pertumbuhan ekonomi dengan kata lain Indika akan menyasar semua
kalangan untuk mewujudkan hal tersebut.
2. Produk
dan jasa yang dimiliki Indika Group sangant banyak dari unit usaha pertambangan
( PT Indika Energy) sampai unit usaha media ( PT Net Mediatama Indonesia).
3. Pasar
yang diterjuni Indika Group sangat banyak dari telekomunikasi, media,
peralatan, pertambangan dan property. Jadi pesaing ada diberbagai sector dan
belum jelas.
4. Dalam
visi Indika belum dijelaskan secara spesifik tpengembangan teknologi apa yang
dipakai untuk memenuhi kebutuhan konsumen kedepannya.
5. Komitmen
Indika sudah jelas yang akan menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis
serta kemakmuran bagi pemegang saham.
6. Indika
Group juga sudah menjamin nilai yang optimal bagi pemgang sahamnya sehingga
para pemegang saham tidak perlu khawatir karena harga saham indika yg akan
tetap stabil.
7. Indika
group dalam bidang media mempunyai PT Net Mediatama Indonesia (Net TV) yang
menjadi TV pendatang baru yang unggul dengan mengusung penyampaian berita yang
tepat akurat dan hiburan yang mendidik serta tidak ada campur tangan politik di
dalamnya.
8. Penciptaan
image yang baik pada masyarakat sudah tertuang dalam misi terahir telihat bahwa
menjadi warga korporasi yang baik, pastinya Indika akan mampu melebur bersama
masyarakat dengan produk daan jasa yang dimiliki serta tidak lupa program CSR
oleh Indika.
9.
Karyawan di Indika di
anggap sebagai asset perusahaan karena untuk menciptakan sumber daya yang
berkesinambungan dan mewujudkan sinergi lini bisnis pastinya karyawan dianggap
sebagai aset perusahaan.
Identifikasi faktor
eksternal perusahaan ( PT Net Mediatama Indonesia)
a. Peluang
(Opportunity)
·
Gaya hidup masyarakat yang makin berkembang dan butuh hiburan seperti musik
·
Banyaknya pengguna internet
·
Penyedia layanan TV full music
masih terbatas
·
Tuntutan masyarakat yang butuh
TV yang berbeda dari yang lain
·
Minimnya program
pendidikan di TV dan kebanyakan hanya sinetron
b. Ancaman
(Threats)
·
Banyak TV swasta yang
semakin kreatif
·
Perijinan tayang yang sulit dalam berbagai acara TV oleh KPI
·
Banyaknya media hiburan
online yang semakin meningkat
·
Pesaing potensial yang
bermunculan di bidang produk
lain
Matrix
External Factor
External Strategic Factors
|
Weighted
|
Rating
|
Score
|
Comments
|
Opportunities
|
||||
Gaya hidup masyarakat yang membutuhkan
hiburan berkualitas
|
0,15
|
0,8
|
1,2
|
|
Banyaknya pengguna internet
|
0,15
|
3
|
0,45
|
|
Penyedia full music terbatas
|
0,10
|
2,5
|
0,25
|
|
Tuntutan sosial yang butuh hal baru
|
0,05
|
1
|
0,05
|
|
Minimnya program tv yang mendidik
|
0,05
|
2
|
0,10
|
|
Threats
|
||||
Perijinan KPI yang sulit
|
0,10
|
4,5
|
0,45
|
|
Banyaknya perundang undangan yang
mengatur hak siar
|
0,05
|
3
|
0,15
|
|
Banyaknya parpol yang mengatas namakan TV
|
0,05
|
2,5
|
1,25
|
|
Kesenjangan sosial yang berubah ubah
|
0,15
|
4
|
0,6
|
|
Teknologi hiburan internet semakinbanyak
|
0,10
|
2.7
|
0,27
|
|
Total Score
|
1,00
|
4,77
|
Matrix Profil Kompetitif
TRANS 7
|
NET TV
|
KOMPAS TV
|
|||||
Faktor
Keberhasilan Penting
|
Bobot
|
Peringkat
|
Skor
|
Peringkat
|
Skor
|
Peringkat
|
Skor
|
Iklan
|
0,20
|
1
|
0,20
|
4
|
0,30
|
3
|
0,50
|
Kualitas Produk
|
0,10
|
4
|
0,80
|
3
|
0,80
|
2
|
0,40
|
Daya Saing Harga
|
0,10
|
3
|
0,30
|
2
|
0,20
|
4
|
0,30
|
Manajemen
|
0,10
|
4
|
0,40
|
2
|
0,20
|
3
|
0,30
|
Posisi Keuangan
|
0,15
|
4
|
0,60
|
3
|
0,30
|
3
|
0,30
|
Loyalitas Konsumen
|
0,10
|
4
|
0,40
|
3
|
0,30
|
2
|
0,40
|
Ekspansi Global
|
0,20
|
4
|
0,20
|
2
|
0,30
|
2
|
0,40
|
Pangsa Pasar
|
0,05
|
1
|
0,25
|
2
|
0,20
|
1
|
0,50
|
Total
|
1,0
|
3,15
|
2,6
|
3,1
|
Mengapa NET TV
dibandingkan dengan Trans 7 dan Kompas TV ?
Karena, dahulu pemilik Trans 7
merupakan direktur dari transcorp yang merupakan bagian dari pendiri Trans TV
dan Trans 7. Program yang ditayangkan dari kedua channel tersebut hampir sama dengan NET TV yaitu mengusung hiburan
yang berkualitas. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kedua channel tersebut seperti kehilangan
arah, program yang ditayangkan banyak yang tidak menghibur dan tidak bermanfaat
bagi penonton. Kedua, Kompas TV juga merupakan stasiun tv baru yang awalnya
hampir sama dengan NET TV, dari sisi mengusung kebudayaan lokal hingga hiburan
yang menarik dan trend saat ini.
Program seperti Stand Up Comedy
Indonesia, Sapa Indonesia, Weekend Yuk,
dll dirasa cukup sama dengan program NET seperti Jelajah Nusantara, Indonesia Morning Show, D’Sign, dll.
Namun, terlihat ciri yang membedakan antara Trans 7, NET TV, dan Kompas TV.
Jika Trans 7 lebih sering menampilkan program seperti realita kehidupan, talkshow, dan ftv, namun NET TV lebih
bervariasi dalam programnya, NET TV lebih seimbang antara proporsi berita, talkshow,musik, olahraga, dan hiburan
lainnya, sedangkan Kompas TV mereka lebih cenderung ke program talkshow isu-isu yang sedang trend saat ini, dan mengupas berita.
Mengapa tidak dibandingkan dengan
SCTV dan RCTI ? Karena memang stasiun televisi tersebut lebih mengarah ke
berita dan program sinetron, tidak sama dengan NET yang mengusung hiburan masa
kini.
Identifikasi faktor
Internal (Net TV)
a. Kekuatan
(Strength)
·
Program NET TV untuk semua kalangan dari anak sampai orang tua
·
Konten saluran dapat di akses dimanapun seperti youtube, website dan tvbiasa
·
Tayangan mendidik, tidak ada sinetron ataupun tayangan yang mengajarkan
kekerasan
·
Banyak hiburan untuk remaja seperti musik yang tanpa adanya jeda iklan yang lama
·
Orientasi untuk pendidikan Indonesia
menyasar generasi masa yang akan dating.
b. Kelemahan
(Weakness)
·
Program kartun anak anak kurang dan masih sedikit sekali
·
Frekuensi jaringan belum sampai desa kecil karena belum merata
·
Promosi dan iklan di tv kurang
·
Kurang terkenal disbanding tv swasta terdahulu karrena merupakan tv pendatang baru.
Matriks Internal Factor
Internal Strategic Factors
|
Weighted
|
Rating
|
Score
|
Comments
|
Strengths
|
||||
Program NET TV untuk semua kalangan
|
0,15
|
3,2
|
0,48
|
|
Konten saluran dapat diakses youtube, website dan tv biasa
|
0,10
|
4
|
0,4
|
|
Tayanga nmendidik, tidak ada unsure provokasi dan kekerasan
|
0,10
|
3,8
|
0,38
|
|
Banyak hiburan yang
tanpa jeda iklan yang lama
|
0,05
|
3
|
0,15
|
|
Orientasi untuk pendidikan Indonesia
|
0,15
|
4,8
|
0,67
|
|
Weaknesses
|
||||
Program kartun anak-anak kurang
|
0,05
|
1,7
|
0,08
|
|
Frekuensi jaringan belum sampai desa kecil
|
0,10
|
2,8
|
0,28
|
|
Promosi kurang
|
0,10
|
1,7
|
0,17
|
|
Kurang terkenal disbanding tv swasta terdahulu
|
0,20
|
2
|
0,4
|
|
Total
|
1,00
|
3,02
|
Analisis SWOT & BCG
a. Analisis Strategi SWOT
Internal
Eksternal
|
Kekuatan (Strengths)
1.
Program NET TV untuk semua kalangan
2.
Konten saluran dapat diakses youtube,
website dan tv biasa
3.
Tayangan mendidik,
tidak ada unsur provokasi
4.
Orientasi untuk pendidikan Indonesia
|
Kelemahan (Weaknesses)
1.
Program kartun anak-anak kurang
2.
Frekuensi jaringan belum sampai desa kecil
3.
Promosi dan iklan di tv kurang
4.
Kurang terkenal dibanding tv swasta terdahulu
|
Peluang (Opportunity)
1.
Gaya hidup masyarakat yang butuh hiburan
mendidik
2.
Banyak pengguna internet.
3.
Penyedia tv
full musik terbatas
4.
Tuntutan sosial
yang butuh hal baru
|
Strategi SO
1. Meningkatkan layanan pembeda dari tv
yang lain (S3,O1)
2. Menjaga segmen target pasar agar konsumen tetap loyal (S2,O3)
3. Menciptakan
rising star tv berorientasi pendidikan (S4,O4)
|
Strategi WO
1. Hiburan mendidik bagi anak diperbanyak (W1,O1)
2. Gencar melakukan promosi untuk meningkatkan
image NET TV dimasyarakat (W3&W4,O2)
3. Menyatu padukan tuntutan social dengan memanfaatkan teknologi yang
update (W2,O4)
|
Ancaman
(Threats)
1.
Perijinan KPI yang sulit
2.
Banyaknya perundang-undangan
yang mengatur hak siar
3.
Banyaknya parpol
yang mengatas namakan TV
|
Strategi ST
1. Meningkatkan
value chain untuk pelanggan setia NET TV
(S1,T2)
2. Menjalin hubungan yang baik dengan KPI terkait perijinan (S3,T1)
3. Membentengi masuknya provokasi parpol dan politik masuk dalam wilayah kita (S4,T3)
|
Strategi WT
1. Menggandeng mitra kerja
yang lebih berpengalaman di
bidang televisi (W2,T1)
2. Melakukan bencmarking terhadap pesaing sejenis baik luar maupun dalam negeri (W4,T2)
3. Memperbanyak jaringan dengan menyaring yang terbaik untuk tujuan perusahaan (W2,T2)
|
Matrix BCG
Perusahaan yang cukup
besar untuk dikelompokkan ke dalam unit bisnis strategis menghadapi tantangan
untuk mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit tersebut. Pada awal tahun
1970 Boston Consulting Group mengembangkan model untuk mengelola portofolio
unit bisnis yang berbeda (atau lini produk utama).
Sesuai
diagram BCG Matrix yaitu :
1. Talkshow
(Ini Talkshow) dianggap sebagai bintang Star karena kondisi
perusahaan yang pasarnya melesat, di samping itu pangsa pasarnya juga besar,
sehingga perusahaan sangat mudah memperoleh dana tunai. Keadaan ini dapat
memudahkan perusahaan melakukan investasi baru dan mengembangkan investasinya
di bidang media cetak berupa iklan saat acara “Ini Talkshow” berlangsung.
2. Sinetron (Enigma) dianggap sebagai Question
Mark karena memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. NET TV dapat memilih untuk
melakukan strategi seperti organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat
divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan
pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
3. Sedangkan musik dianggap sebagai Cash
Cows karena memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. NET TV dapat memilih untuk melakukan
strategi seperti dapat mencoba melakukan strategi product development atau concentric
diversification.
4. Kurang berkembangnya tayangan anak-anak di
NET TV maka dianggap sebagai Dog karena pertumbuhan produk dan
pasarnya rendah dan memiliki pangsa pasar yang juga rendah. Keadaan yang
demikian dapat mengakibatkan laba perusahaan menjadi kecil. Untuk
mempertahankan eksistensinya, perusahaan perlu adanya tambahan dana. Upaya
meminimalkan resiko lain dengan cara perusahaan akan dilikuidasi.
Tujuan Jangka
Panjang NET TV
NET TV merupakan channel televisi baru di Indonesia, akan
tetapi NET TV telah merebut para penonton dari channel televisi lain. Hal itu dikarenakan NET TV terus melakukan
perubahan dan perbaikan kualitas dari program-program yang ditayangkan. Dalam
tujuan jangka panjang NET TV yaitu terus mempertahankan idealismenya dalam
siaran program-programnya. NET TV terus mempertahankan budaya lokal dengan
tidak menampilkan sinetron-sinetron yang tidak mendidik seperti pada channel televisi lain.
Tujuan jangka panjang lainnya yaitu
memperluas jaringan distribusi hingga ke pelosok Indonesia. Saat ini NET TV
masih berfokus pada kota-kota besar di Indonesia, akan tetapi NET TV sudah
merambah ke daerah-daerah kabupaten dan kota. NET TV terus berupaya untuk
memberikan tontonan yang sehat ke rumah-rumah, karena hal itu merupakan nilai
jual dari NET TV. Karena selama ini banyak channel
televisi lain memberikan tontonan yang tidak layak dan NET TV hadir
memberikan hiburan yang aman dan menginspirasi.
Rekomendasi untuk
NET TV
Seiring
dengan berjalannya waktu, NET TV terus membuktikan bahwa NET TV cukup
diperhitungkan pada industri pertelevisian di Indonesia. Tahun 2015 ini NET TV
masuk ke dalam ajang nominasi program televisi terbaik di Asia. Masuk dalam
kategori ialah program Ini Talkshow, Tetangga Masa Gitu, Sarah Sechan, dll.
Namun cukup disayangkan bahwa program NET TV belum terlalu ada program
film-film box office seperti statisun televisi lain. Dan program anak-anak yang
dapat menjangkau kalangan anak-anak. Rekomendasi dari penulis yaitu NET TV
harus tetap menjangkau kalangan anak-anak dan memberikan program film box
office agar dapat juga menjangkau bagi kalangan penikmat film.
Rekomendasi
Tahun Depan
NET (News and Entertainment Television) sebagai stasiun TV yang baru di
Indonesia belum memiliki rating share yang signifikan. Selain itu, NET juga memiliki format,
platform, teknologi yang berbeda dari televisi-televisi yang lain dan ini
mempengaruhi bisnis model yang diterapkan oleh NET. Strategi marketing yang
dimiliki NET.berbeda dari televisi-televisi yang lain. Untuk itu, NET TV harus memiliki strategi marketing yang mumpuni “360 Degrees”. Jumlah iklan yang ditayangkan di NET.tidak banyak karena memang
iklannya masih sedikit dan dibatasi. Jika TV-TV lain hanya menjual spot kepada advertiser, NET menjual iklan dengan
paket “360 Degress” Paket ini meliputi pengiklanan secara soft sale atau lewat siaran program televisi dan promosi melalui off air dan digital juga. Misalnya,
dalam salah satu program NET, “Sarah Sechan” mengundang seorang artis cantik,
menarik, dan terkenal, yang menjadi brand
ambassador produk atau brand
klien. Dalam percakapan di program tersebut, artis tersebut akan menyebutkan brand dari klien dan pada saat itu juga
akan muncul superimpose logo dari brand tersebut. Itu merupakan bentuk promosi
secara soft sale. Bentuk promosi off air dapat berupa event-event
di kampus atau tempat umum lainnya atau road
show ke beberapa kota. Kemudian promo secara digital dapat melalui twitter
atau jejaring sosial lainnya dari program yang disiarkan. Ketika program sedang
disiarkan, akan muncul tweet yang
menyebutkan brand klien sehingga para
penonton yang menjadi follower
program tersebut akan membaca tweet
promo brand tersebut.
Evaluasi
Industri
penyiaran di Indonesia kini semakin memajukan perkembangan yang sangat pesat.
Banyaknya stasiun televisi yang hadir membuat program televisipun semakin
beragam terutama program-program yang
ber-genre hiburan. NET TV sebagai salah
satu stasiun televisi baru di Indonesia yang resmi diluncurkan pada tanggal 18
Mei 2013 ini mampu merebut perhatian masyarakat Indonesia akan industri
pertelevisian di Indonesia. NET yang terus menayangkan program-program yang
menarik dan terus konsisten dengan budaya lokal tanpa menayangkan program yang
tidak mendidik telah memiliki hati tersendiri di masyarakat. Namun hal tersebut
belum memberikan dampak yang signifikan pada rating acara di televisi. Ada beberapa evaluasi untuk NET TV agar
dapat terus bersaing di kancah pertelvisian Indonesia yaitu: NET TV harus terus
melakukan perbaikan dan pendistribusian channel
hingga ke pelosok daerah di Indonesia agar masyarakat Indonesia sadar akan
tayangan yang berkualitas, NET TV saat ini belum banyak menyiarkan tayangan
olahraga dan hal itu cukup berpengaruh pada penonton yang menyukai tayangan
olahraga, NET TV juga harus menayangkan tayangan anak-anak seperti kartun dan
tayangan remaja seperti film-film box
office atau tayangan drama atau film korea yang sedang disukai anak muda. Terutama
dalam bidang iklan, NET TV masih terlalu sedikit dalam tayangan iklan, memang
hal itu disukai oleh masyarakat akan tetapi hal itu juga berpengaruh pada
pemasukan yang didapat oleh NET TV.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Industri pertelevisian di Indonesia saat ini sedang
berkembang.Perkembangan ini ditandai dengan munculnya stasiun-stasiun televisi
nasional dan televisi lokal.Saat ini jumlah televisi nasional di Indonesia ada
12. Televisi yang satu dan yang lainnya saling berlomba menyuguhkan program
siaran yang menarik sehingga dapat menarik penonton dalam jumlah yang banyak
dan di sisi lain pun pengiklan juga akan tertarik untuk beriklan di televisi
tersebut jika jumlah penontonnya banyak. Akan tetapi, terkadang suguhan acara
yang disiarkan hanya menarik dan menghibur penonton, tanpa memberikan edukasi
dan penciptaan nilai-nilai positif yang sesuai dengan norma-norma yang ada
dalam masyarakat.
Salah satu TV
yang sedang berkembang saat ini adalah NET TV .NET
TV yang memulai siaran perdana pada bulan Mei 2013,
memiliki idealisme untuk menciptakan nilai-nilai positif dalam masyarakat. NET ingin
mengedukasi masyarakat Indonesia agar tetap optimis dalam menghadapi segala
persoalan sosial, politik, dan budaya dengan melihat dan mencari sisi positif
dari situasi yang terjadi.
B. Saran
Saat
ini memang NET TV belum memiliki rating yang signifikan, akan tetapi NET TV
telah berhasil merebut hati penonton Indonesia dengan tayangan andalan yang
menarik. Hal itu perlu evaluasi yang matang agar kedepannya NET TV mampu
bersaing dengan channel televisi lain
di Indonesia. NET TV perlu menayangkan program anak-anak, olahraga, dan
film-film agar dapat merebut pasar anak-anak dan remaja. Serta dalam hal
periklanan, NET TV juga memerlukan iklan yang cukup banyak agar NET TV mendapat
pemasukkan yang seimbang untuk operasionalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro.
2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.