Minggu, 17 Januari 2016

Strategic Management NET TV Menghadapi Persaingan Industri Televisi di Indonesia




Strategic Management NET TV Menghadapi Persaingan Industri Televisi di Indonesia



   
Disusun Oleh :
  1.  Gatot Satrio Dirgantoro   7311413101
  2.  Arif Widaryanto              7311413239



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
              Industri pertelevisian di Indonesia saat ini sedang berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan munculnya stasiun-stasiun televisi nasional dan televisi lokal. Saat ini jumlah televisi nasional di Indonesia ada 12. Televisi yang satu dan yang lainnya saling berlomba menyuguhkan program siaran yang menarik sehingga dapat menarik penonton dalam jumlah yang banyak dan disisi lain pun pengiklan juga akan tertarik untuk beriklan di televisi tersebut jika jumlah penontonnya banyak. Akan tetapi, terkadang suguhan acara yang disiarkan hanya menarik dan menghibur penonton, tanpa memberikan edukasi dan penciptaan nilai-nilai positif yang sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
              Salah satu TV yang sedang berkembang saat ini adalah NET TV. NET TV yang memulai siaran perdana pada bulan Mei 2013, memiliki idealisme untuk menciptakan nilai-nilai positif dalam masyarakat. NET.ingin mengedukasi masyarakat Indonesia agar tetap optimis dalam menghadapi segala persoalan sosial, politik, dan budaya dengan melihat dan mencari sisi positif dari situasi yang terjadi. 
              NET sebagai stasiun televisi yang baru, tidak luput dari berbagai macam masalah dan hambatan dalam mewujudkan idealismenya. Untuk menyebarkan siarannya ke seluruh Indonesia, NET.harus berjuang dengan keras dengan acara mengakuisisi televisi-televisi lokal karena NET. tidak mempunyai frekuensi siaran nasional seperti RCTI, MNC, SCTV, TRANS TV, dsb. Hal ini pun telah diatur melalui UU no. 32 tahun 2012 tentang penyiaran. Karena siarannya belum diterima secara nasional, jumlah penontonnya yang masih sedikit dan ratingnya masih belum signifikan. Oleh karena itu, fokus dari manajemen NET adalah memperluas jaringan siaran di kota-kota di Indonesia, sehingga semakin banyak orang yang dapat menikmati tayangan-tayangan yang disuguhkan NET. Selain itu, kualitas program yang disiarkan pun turut diperhatikan. Konten yang menghibur dan mengedukasi, platform yang digunakan dan penggunaan teknologi HD (High Definition) menjadi andalan NET.dalam berkembang dan bertumbuh dilingkungan yang kompetitif di dunia industri hiburan. Perkembangan teknologi dalam distribusi dan produksi meningkatkan jumlah saluran yang tersedia dan menjadi pertarungan untuk mendapatkan perhatian konsumen (Küng, 2008: 50).
       NET.merupakan bagian dari Grup INDIKA Energi dengan Agus Lasmono sebagai Presiden Direkturnya. INDIKA Group memiliki beberapa cabang dan salah satunya adalah Indika Multimedia yang bergerak di bidang usaha Event Organizer, Promotor, Broadcast Equipment, Production House (PH) dan Radio (Radio Indika FM).Di mana banyak aliansi dibentuk, struktur jaringan muncul (Küng, 2008: 190).
       NET TV berdiri karena Agus Lasmono (CEO Indika Group) memiliki passion di bidang entertainment. Ketika Agus Lasmono bertemu dengan Wishnutama (Mantan Dirut Trans TV), mereka merasa memiliki visi yang sejalan untuk konsep sebuah TV. Kemudian mereka membuat TV dengan induknya adalah Indika Group. Akan tetapi, saat itu tidak ada frekuensi TV nasional sehingga mereka memiliki alternatif untuk membeli TV jaringan di semua daerah di Indonesia yang nantinya akan menjadi nasional. Secara kebetulan, frekuensi Spacetoon available untuk diakuisisi.
  Jaringan NET sudah ada di beberapa kota di Indonesia. Dengan terakuisisinya Spacetoon, makan jaringan Spacetoon di beberapa kota menjadi milik NET. Jaringan itu meliputi kota Jakarta, Malang, Surabaya, Medan, dll. Kemudian, untuk semakin memperluas jaringannya, NET.harus mengakuisisi televisi-televisi lokal. Contohnya adalah NET Bali yang semula adalah Alam TV dan NET Padang yang semula adalah Favorit TV. Selain kota-kota tersebut, NET.juga telah siaran di Makassar dan Banjarmasin. Pada saat ini, sudah ada siaran resmi NET di 20 kota di Indonesia dan targetnya pada akhir tahun 2015 bisa mencapai 40an kota.
  Proses akuisisi adalah proses yang tidak mudah. Hal ini disebabkan karena para pengusaha TV lokal tidak akan menjual dengan mudah TVnya. Bagi mereka, TV mereka adalah sebuah prestige. Selain itu, ada UU no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran yang juga mengatur proses akuisisi dan jaringan TV. Berkaitan dengan UU tersebut juga menyebutkan bahwa TV yang diakuisisi juga harus menampilkan siaran lokal.NET.saat ini telah memiliki biro Surabaya dan yang sedang dalam proses adalah biro Bali, biro Bandung, dan biro Medan. Biro Surabaya telah memuat siaran lokal dan nanti siaran lokal Surabaya akan on air juga di wilayah Madiun, Gresik, dan Kediri.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang profil perusahaan, maka yang menjadi permasalahan dan diungkapkan dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimana mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi NET TV?
2.      Bagaimana mengembangkan visi dan misi NET TV?
3.      Bagaimana mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal NET TV?
4.      Bagaimana competitive provide matrix NET TV?
5.      Bagaimana mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal NET TV?
6.      Bagaimana analisis SWOT dan BCG matrix NET TV?
7.      Bagaimana merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang NET TV?
8.      Bagaimana spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil yang ingin diraih?
9.      Bagaimana merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik berikut kebijakan untuk satu tahun ke depan bagi NET TV?
10.  Bagaimana merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk NET TV?
C. Tujuan
1.      Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi NET TV.
2.      Mengembangkan visi dan misi NET TV.
3.      Mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal NET TV.
4.      Mengetahui competitive provide matrix NET TV.
5.      Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal NET TV.
6.      Mengetahui analisis SWOT dan BCG matrix NET TV.
7.      Merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang NET TV?
8.      Mengetahui spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil yang ingin diraih.
9.      Merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik berikut kebijakan untuk satu tahun ke depan bagi NET TV.
10.  Merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk NET TV

BAB II
PEMBAHASAN
Visi dan Misi
VISI
Menjadi perusahaan energi Indonesia tingkat dunia yang diakui kompetensi terintegrasinya di sector sumber daya energi, jasa energi, dan infrastrukturenergi serta entertainment.
MISI
1.      Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.
2.      Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.
3.      Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
4.      Mengembangkan sumber daya manusia secara berkesinambungan.
5.      Menjadi warga korporasi yang baik.
Kembangan Visi
Perusahaan Indika group ingin menjadi perusahaan di Indonesia multibisnis yang menguasai berbagai macam sector, baik dari telekomunikasi, jasa infrastruktur, sampaibahkankebidang energy yang mampu bersaing di tingkat Internasiaonal dengan intregasi yang struktural di berbagai sektor tersebut.
Kembangan Misi
1.      Konsumen menyasar pada semua kalangan yang tersirat pada misi Indika Group yang ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dengan kata lain Indika akan menyasar semua kalangan untuk mewujudkan hal tersebut.
2.      Produk dan jasa yang dimiliki Indika Group sangant banyak dari unit usaha pertambangan ( PT Indika Energy) sampai unit usaha media ( PT Net Mediatama Indonesia).
3.      Pasar yang diterjuni Indika Group sangat banyak dari telekomunikasi, media, peralatan, pertambangan dan property. Jadi pesaing ada diberbagai sector dan belum jelas.
4.      Dalam visi Indika belum dijelaskan secara spesifik tpengembangan teknologi apa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan konsumen kedepannya.
5.      Komitmen Indika sudah jelas yang akan menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis serta kemakmuran bagi pemegang saham.
6.      Indika Group juga sudah menjamin nilai yang optimal bagi pemgang sahamnya sehingga para pemegang saham tidak perlu khawatir karena harga saham indika yg akan tetap stabil.
7.      Indika group dalam bidang media mempunyai PT Net Mediatama Indonesia (Net TV) yang menjadi TV pendatang baru yang unggul dengan mengusung penyampaian berita yang tepat akurat dan hiburan yang mendidik serta tidak ada campur tangan politik di dalamnya.
8.      Penciptaan image yang baik pada masyarakat sudah tertuang dalam misi terahir telihat bahwa menjadi warga korporasi yang baik, pastinya Indika akan mampu melebur bersama masyarakat dengan produk daan jasa yang dimiliki serta tidak lupa program CSR oleh Indika.
9.      Karyawan di Indika di anggap sebagai asset perusahaan karena untuk menciptakan sumber daya yang berkesinambungan dan mewujudkan sinergi lini bisnis pastinya karyawan dianggap sebagai aset  perusahaan.

Identifikasi faktor eksternal perusahaan ( PT Net Mediatama Indonesia)
a.       Peluang (Opportunity)
·           Gaya hidup masyarakat yang makin berkembang dan butuh hiburan seperti musik
·           Banyaknya pengguna internet
·           Penyedia layanan TV full music masih terbatas
·           Tuntutan masyarakat yang butuh TV yang berbeda dari yang lain
·           Minimnya program pendidikan di TV dan kebanyakan hanya sinetron
b.      Ancaman (Threats)
·         Banyak TV swasta yang semakin kreatif
·         Perijinan tayang yang sulit dalam berbagai acara TV oleh KPI
·         Banyaknya media hiburan online yang semakin meningkat
·         Pesaing potensial yang bermunculan di bidang produk lain



Matrix External Factor
External Strategic Factors
Weighted
Rating
Score
Comments
Opportunities




Gaya hidup masyarakat yang membutuhkan hiburan berkualitas
0,15
0,8
1,2

Banyaknya pengguna internet
0,15
3
0,45

Penyedia full music terbatas
0,10
2,5
0,25

Tuntutan sosial yang butuh hal baru
0,05
1
0,05

Minimnya program tv yang mendidik
0,05
2
0,10

Threats




Perijinan KPI yang sulit
0,10
4,5
0,45

Banyaknya perundang undangan yang mengatur hak siar
0,05
3
0,15

Banyaknya parpol yang mengatas namakan TV
0,05
2,5
1,25

Kesenjangan sosial yang berubah ubah
0,15
4
0,6

Teknologi hiburan internet semakinbanyak
0,10
2.7
0,27

Total Score
1,00

4,77




Matrix Profil Kompetitif


TRANS 7
NET TV
KOMPAS TV
Faktor Keberhasilan Penting
Bobot
Peringkat
Skor
Peringkat
Skor
Peringkat
Skor
Iklan
0,20
1
0,20
4
0,30
3
0,50
Kualitas Produk
0,10
4
0,80
3
0,80
2
0,40
Daya Saing Harga
0,10
3
0,30
2
0,20
4
0,30
Manajemen
0,10
4
0,40
2
0,20
3
0,30
Posisi Keuangan
0,15
4
0,60
3
0,30
3
0,30
Loyalitas Konsumen
0,10
4
0,40
3
0,30
2
0,40
Ekspansi Global
0,20
4
0,20
2
0,30
2
0,40
Pangsa Pasar
0,05
1
0,25
2
0,20
1
0,50
Total
1,0

3,15

2,6

3,1

Mengapa NET TV dibandingkan dengan Trans 7 dan Kompas TV ?
Karena, dahulu pemilik Trans 7 merupakan direktur dari transcorp yang merupakan bagian dari pendiri Trans TV dan Trans 7. Program yang ditayangkan dari kedua channel tersebut hampir sama dengan NET TV yaitu mengusung hiburan yang berkualitas. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kedua channel tersebut seperti kehilangan arah, program yang ditayangkan banyak yang tidak menghibur dan tidak bermanfaat bagi penonton. Kedua, Kompas TV juga merupakan stasiun tv baru yang awalnya hampir sama dengan NET TV, dari sisi mengusung kebudayaan lokal hingga hiburan yang menarik dan trend saat ini. Program seperti Stand Up Comedy Indonesia, Sapa Indonesia, Weekend Yuk, dll dirasa cukup sama dengan program NET seperti Jelajah Nusantara, Indonesia Morning Show, D’Sign, dll. Namun, terlihat ciri yang membedakan antara Trans 7, NET TV, dan Kompas TV. Jika Trans 7 lebih sering menampilkan program seperti realita kehidupan, talkshow, dan ftv, namun NET TV lebih bervariasi dalam programnya, NET TV lebih seimbang antara proporsi berita, talkshow,musik, olahraga, dan hiburan lainnya, sedangkan Kompas TV mereka lebih cenderung ke program talkshow isu-isu yang sedang trend saat ini, dan mengupas berita.
Mengapa tidak dibandingkan dengan SCTV dan RCTI ? Karena memang stasiun televisi tersebut lebih mengarah ke berita dan program sinetron, tidak sama dengan NET yang mengusung hiburan masa kini.

Identifikasi faktor Internal (Net TV)
a.       Kekuatan (Strength)
·         Program NET TV untuk semua kalangan dari anak sampai orang tua
·         Konten saluran dapat di akses dimanapun seperti youtube, website  dan tvbiasa
·         Tayangan mendidik, tidak ada sinetron ataupun tayangan yang mengajarkan kekerasan
·         Banyak hiburan untuk remaja seperti musik yang tanpa adanya jeda iklan yang lama
·         Orientasi untuk pendidikan Indonesia menyasar generasi masa yang akan dating.
b.      Kelemahan (Weakness)
·         Program kartun anak anak kurang dan masih sedikit sekali
·         Frekuensi jaringan belum sampai desa kecil karena belum merata
·         Promosi dan iklan di tv kurang
·         Kurang terkenal disbanding tv swasta terdahulu karrena merupakan tv pendatang baru.


Matriks Internal  Factor

Internal Strategic Factors
Weighted
Rating
Score
Comments
Strengths




Program NET TV untuk semua kalangan
0,15
3,2
0,48

Konten saluran dapat diakses youtube, website dan tv biasa
0,10
4
0,4

Tayanga nmendidik, tidak ada unsure provokasi dan kekerasan
0,10
3,8
0,38

Banyak hiburan yang tanpa jeda iklan yang lama
0,05
3
0,15

Orientasi untuk pendidikan Indonesia
0,15
4,8
0,67

Weaknesses




Program kartun anak-anak kurang
0,05
1,7
0,08

Frekuensi jaringan belum sampai desa kecil
0,10
2,8
0,28

Promosi kurang
0,10
1,7
0,17

Kurang terkenal disbanding tv swasta terdahulu
0,20
2
0,4

Total
1,00

3,02



Analisis SWOT & BCG
a.       Analisis Strategi SWOT

                Internal





Eksternal
Kekuatan (Strengths)
1.      Program NET TV untuk semua kalangan
2.      Konten saluran dapat diakses youtube, website dan tv biasa
3.      Tayangan mendidik, tidak ada unsur provokasi
4.      Orientasi untuk pendidikan Indonesia

Kelemahan (Weaknesses)
1.      Program kartun anak-anak kurang
2.      Frekuensi jaringan belum sampai desa kecil
3.      Promosi dan iklan di tv kurang
4.      Kurang terkenal dibanding tv swasta terdahulu

Peluang (Opportunity)
1.      Gaya hidup masyarakat yang butuh hiburan mendidik
2.      Banyak pengguna internet.
3.      Penyedia tv full musik terbatas
4.      Tuntutan sosial yang butuh hal baru
Strategi SO
1.      Meningkatkan layanan pembeda dari tv yang lain (S3,O1)
2.      Menjaga segmen target pasar agar konsumen tetap loyal (S2,O3)
3.      Menciptakan rising star tv berorientasi pendidikan (S4,O4)
Strategi WO
1.      Hiburan mendidik bagi anak diperbanyak (W1,O1)
2.      Gencar melakukan promosi untuk meningkatkan image NET TV dimasyarakat (W3&W4,O2)
3.      Menyatu padukan tuntutan social dengan memanfaatkan teknologi yang update (W2,O4)
Ancaman (Threats)
1.      Perijinan KPI yang sulit
2.      Banyaknya perundang-undangan yang mengatur hak siar
3.      Banyaknya parpol yang mengatas namakan TV
Strategi ST
1.      Meningkatkan value chain untuk pelanggan setia NET TV (S1,T2)
2.      Menjalin hubungan yang baik dengan KPI terkait perijinan (S3,T1)
3.      Membentengi masuknya provokasi parpol dan politik masuk dalam wilayah kita (S4,T3)
Strategi WT
1.      Menggandeng mitra kerja yang lebih berpengalaman di bidang televisi (W2,T1)
2.      Melakukan bencmarking terhadap pesaing sejenis baik luar maupun dalam negeri (W4,T2)
3.      Memperbanyak jaringan dengan menyaring yang terbaik untuk tujuan perusahaan (W2,T2)


 Matrix BCG

Perusahaan yang cukup besar untuk dikelompokkan ke dalam unit bisnis strategis menghadapi tantangan untuk mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit tersebut. Pada awal tahun 1970 Boston Consulting Group mengembangkan model untuk mengelola portofolio unit bisnis yang berbeda (atau lini produk utama).
Sesuai diagram BCG Matrix yaitu :
1. Talkshow (Ini Talkshow) dianggap sebagai bintang Star karena kondisi perusahaan yang pasarnya melesat, di samping itu pangsa pasarnya juga besar, sehingga perusahaan sangat mudah memperoleh dana tunai. Keadaan ini dapat memudahkan perusahaan melakukan investasi baru dan mengembangkan investasinya di bidang media cetak berupa iklan saat acara “Ini Talkshow” berlangsung.
2. Sinetron (Enigma) dianggap sebagai Question Mark karena memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. NET TV dapat memilih untuk melakukan strategi seperti organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
3. Sedangkan musik dianggap sebagai Cash Cows karena memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. NET TV dapat memilih untuk melakukan strategi seperti dapat mencoba melakukan strategi product development atau concentric diversification.
4. Kurang berkembangnya tayangan anak-anak di NET TV maka dianggap sebagai Dog karena pertumbuhan produk dan pasarnya rendah dan memiliki pangsa pasar yang juga rendah. Keadaan yang demikian dapat mengakibatkan laba perusahaan menjadi kecil. Untuk mempertahankan eksistensinya, perusahaan perlu adanya tambahan dana. Upaya meminimalkan resiko lain dengan cara perusahaan akan dilikuidasi.

Tujuan Jangka Panjang NET TV
NET TV merupakan channel televisi baru di Indonesia, akan tetapi NET TV telah merebut para penonton dari channel televisi lain. Hal itu dikarenakan NET TV terus melakukan perubahan dan perbaikan kualitas dari program-program yang ditayangkan. Dalam tujuan jangka panjang NET TV yaitu terus mempertahankan idealismenya dalam siaran program-programnya. NET TV terus mempertahankan budaya lokal dengan tidak menampilkan sinetron-sinetron yang tidak mendidik seperti pada channel televisi lain.
Tujuan jangka panjang lainnya yaitu memperluas jaringan distribusi hingga ke pelosok Indonesia. Saat ini NET TV masih berfokus pada kota-kota besar di Indonesia, akan tetapi NET TV sudah merambah ke daerah-daerah kabupaten dan kota. NET TV terus berupaya untuk memberikan tontonan yang sehat ke rumah-rumah, karena hal itu merupakan nilai jual dari NET TV. Karena selama ini banyak channel televisi lain memberikan tontonan yang tidak layak dan NET TV hadir memberikan hiburan yang aman dan menginspirasi.

Rekomendasi untuk NET TV
            Seiring dengan berjalannya waktu, NET TV terus membuktikan bahwa NET TV cukup diperhitungkan pada industri pertelevisian di Indonesia. Tahun 2015 ini NET TV masuk ke dalam ajang nominasi program televisi terbaik di Asia. Masuk dalam kategori ialah program Ini Talkshow, Tetangga Masa Gitu, Sarah Sechan, dll. Namun cukup disayangkan bahwa program NET TV belum terlalu ada program film-film box office seperti statisun televisi lain. Dan program anak-anak yang dapat menjangkau kalangan anak-anak. Rekomendasi dari penulis yaitu NET TV harus tetap menjangkau kalangan anak-anak dan memberikan program film box office agar dapat juga menjangkau bagi kalangan penikmat film.

Rekomendasi Tahun Depan
       NET (News and Entertainment Television) sebagai stasiun TV yang baru di Indonesia belum memiliki rating share yang signifikan. Selain itu, NET juga memiliki format, platform, teknologi yang berbeda dari televisi-televisi yang lain dan ini mempengaruhi bisnis model yang diterapkan oleh NET. Strategi marketing yang dimiliki NET.berbeda dari televisi-televisi yang lain. Untuk itu, NET TV harus memiliki  strategi marketing yang mumpuni “360 Degrees”. Jumlah iklan yang ditayangkan di NET.tidak banyak karena memang iklannya masih sedikit dan dibatasi. Jika TV-TV lain hanya menjual spot kepada advertiser, NET menjual iklan dengan paket “360 Degress” Paket ini meliputi pengiklanan secara soft sale atau lewat siaran program televisi dan promosi melalui off air dan digital juga. Misalnya, dalam salah satu program NET, “Sarah Sechan” mengundang seorang artis cantik, menarik, dan terkenal, yang menjadi brand ambassador produk atau brand klien. Dalam percakapan di program tersebut, artis tersebut akan menyebutkan brand dari klien dan pada saat itu juga akan muncul superimpose logo dari brand tersebut. Itu merupakan bentuk promosi secara soft sale. Bentuk promosi off air dapat berupa event-event di kampus atau tempat umum lainnya atau road show ke beberapa kota. Kemudian promo secara digital dapat melalui twitter atau jejaring sosial lainnya dari program yang disiarkan. Ketika program sedang disiarkan, akan muncul tweet yang menyebutkan brand klien sehingga para penonton yang menjadi follower program tersebut akan membaca tweet promo brand tersebut.

Evaluasi
       Industri penyiaran di Indonesia kini semakin memajukan perkembangan yang sangat pesat. Banyaknya stasiun televisi yang hadir membuat program televisipun semakin beragam terutama program-program  yang ber-genre hiburan. NET TV sebagai salah satu stasiun televisi baru di Indonesia yang resmi diluncurkan pada tanggal 18 Mei 2013 ini mampu merebut perhatian masyarakat Indonesia akan industri pertelevisian di Indonesia. NET yang terus menayangkan program-program yang menarik dan terus konsisten dengan budaya lokal tanpa menayangkan program yang tidak mendidik telah memiliki hati tersendiri di masyarakat. Namun hal tersebut belum memberikan dampak yang signifikan pada rating acara di televisi. Ada beberapa evaluasi untuk NET TV agar dapat terus bersaing di kancah pertelvisian Indonesia yaitu: NET TV harus terus melakukan perbaikan dan pendistribusian channel hingga ke pelosok daerah di Indonesia agar masyarakat Indonesia sadar akan tayangan yang berkualitas, NET TV saat ini belum banyak menyiarkan tayangan olahraga dan hal itu cukup berpengaruh pada penonton yang menyukai tayangan olahraga, NET TV juga harus menayangkan tayangan anak-anak seperti kartun dan tayangan remaja seperti film-film box office atau tayangan drama atau film korea yang sedang disukai anak muda. Terutama dalam bidang iklan, NET TV masih terlalu sedikit dalam tayangan iklan, memang hal itu disukai oleh masyarakat akan tetapi hal itu juga berpengaruh pada pemasukan yang didapat oleh NET TV.   

BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan
       Industri pertelevisian di Indonesia saat ini sedang berkembang.Perkembangan ini ditandai dengan munculnya stasiun-stasiun televisi nasional dan televisi lokal.Saat ini jumlah televisi nasional di Indonesia ada 12. Televisi yang satu dan yang lainnya saling berlomba menyuguhkan program siaran yang menarik sehingga dapat menarik penonton dalam jumlah yang banyak dan di sisi lain pun pengiklan juga akan tertarik untuk beriklan di televisi tersebut jika jumlah penontonnya banyak. Akan tetapi, terkadang suguhan acara yang disiarkan hanya menarik dan menghibur penonton, tanpa memberikan edukasi dan penciptaan nilai-nilai positif yang sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
              Salah satu TV yang sedang berkembang saat ini adalah NET TV .NET TV yang memulai siaran perdana pada bulan Mei 2013, memiliki idealisme untuk menciptakan nilai-nilai positif dalam masyarakat. NET ingin mengedukasi masyarakat Indonesia agar tetap optimis dalam menghadapi segala persoalan sosial, politik, dan budaya dengan melihat dan mencari sisi positif dari situasi yang terjadi.

B. Saran
       Saat ini memang NET TV belum memiliki rating yang signifikan, akan tetapi NET TV telah berhasil merebut hati penonton Indonesia dengan tayangan andalan yang menarik. Hal itu perlu evaluasi yang matang agar kedepannya NET TV mampu bersaing dengan channel televisi lain di Indonesia. NET TV perlu menayangkan program anak-anak, olahraga, dan film-film agar dapat merebut pasar anak-anak dan remaja. Serta dalam hal periklanan, NET TV juga memerlukan iklan yang cukup banyak agar NET TV mendapat pemasukkan yang seimbang untuk operasionalnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.